Job Description seorang Estimator pada Pelaksanaan Proyek Sipil

Proyek Sipil | 16.15 |


Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement

Dalam dunia Proyek Sipil, Estimator adalah Seorang Tenaga Ahli Perhitungan pada Perencanaan dan Pelaksanaan pembangunan Proyek. Peran Estimator ini sangat penting, karena turut menentukan keberhasilan dalam pekerjaan. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat dibawah ini.

Tugas (Job Deskripsi) seorang Estimator antara lain adalah:

1.  Membuat Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek, yang meliputi:
     a.  Membuat Daftar Rincian Pekerjaan secara Lengkap berdasarkan Gambar Bestek Proyek. 
     b.  Melakukan Perhitungan Volume dari setiap Item Pekerjaan
     c.  Membuat Analisa Perhitungan dari setiap Item Pekerjaan (yang terdiri dari Bahan dan Upah Kerja).
     d.  Melakukan Rekapitulasi (Perhitungan Total) Rencana Anggaran Biaya (RAB) tersebut.

2.  Membuat Perhitungan Harga Upah Kerja (Progress Kerja), yang meliputi:
     a.  Membuat Daftar Rincian Pekerjaan secara Lengkap berdasarkan Gambar Bestek Proyek. 
     b.  Melakukan Perhitungan Volume dari setiap Item Pekerjaan
     c.  Membuat Analisa Perhitungan Upah Kerja dari setiap Item Pekerjaan
     d.  Melakukan Rekapitulasi (Perhitungan Total) Upah Kerja pada Proyek tersebut.

3.  Membuat Time Schedule dan Kurva-S, sebagai Acuan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan yang berguna sebagai kontrol Waktu dan Progress dari setiap Item Pekerjaan pada sebuah Proyek.

4.  Ikut membantu dalam Menyusun Berkas Penawaran Harga Borongan, yang biasanya dibuat untuk Owner (Pemilik Proyek) dan Lelang Tender Proyek Swasta atau Pemerintah.

5.  Memberikan Data Informasi pada bagian Pembelian (Purchasing), untuk membeli Bahan dan Barang Kebutuhan Proyek di lapangan, baik itu Jumlah (quantity), Jenis, Merk, dan Spesifikasi Barang yang hendak dibeli.

6.  Melakukan Kontrol terhadap Pemakaian Bahan yang dilakukan di lapangan (Proyek), apakah sesuai dengan Perhitungan Semula atau tidak. Memeriksa apabila ada Terjadi Selisih dan mencari penyebabnya. Apabila ada keborosan Pemakaian Bahan, sebaiknya ditindaklanjuti.

7.  Melakukan Kontrol terhadap Pengeluaran Biaya Upah Kerja. Hal ini dilakukan dengan cara Cross-Check antara Nilai Progress Kerja (poin 2) dan Rekap Pengeluaran Gaji Upah Pekerja setiap Minggu atau setiap Bulan nya. Apabila Pengeluaran Gaji Upah Pekerja melebihi dari Estimasi Semula, maka sebaiknya ditindaklanjuti juga.

8.  Membuat Berkas Penagihan Termin Pembayaran (termyn), yang biasanya berbentuk Laporan Progress Kerja. Penagihan Termyn Bisa dibuat berdasarkan Persentase Proyek yang Selesai, misalnya 20%, 50%, dan sebagainya, bisa juga dibuat Periodik Setiap Bulannya (misalnya Setiap Awal Bulan). Hal ini ditetapkan pada Kontrak Kerja sebuah Proyek.

Supaya seorang Estimator bisa melakukan tugasnya dengan baik, sebaiknya seorang Estimator memiliki Kriteria sebagai berikut, lihat disini Tips untuk Menjadi Estimator Proyek yang Handal.

Demikian tulisan saya kali ini, semoga berguna. Jika ada yang ingin menambahkan informasi tentang topik ini, silahkan tulis pada Kolom Komentar dibawah.

Advertisement




Komentar :

Category: