Tetapi kita harus mengetahui terlebih dahulu Berapa Penambahan Panjang Besi yang dibutuhkan untuk membuat Kolom tersebut. Penambahan ini terdiri dari 2 hal, yaitu :
1. Penambahan Panjang Besi untuk membuat Bengkokan dan Kait Tulangan pada kedua ujung Besi.
2. Penambahan Panjang Besi untuk memenuhi Beda Tinggi antara Elevasi Lantai Rumah dan Elevasi Permukaan Sloof dibawahnya.
Karena pada Rumah 1 Lantai, panjang Besi Kolom dihitung mulai dari atas Sloof sampai atas Ring Balok, bukan dari Elevasi Lantai Rumah sampai atas Ring Balok. Hal ini sesuai dengan Teknis Kerja Pemasangan di Lapangan. Seperti contoh Gambar 1 dan Gambar 2 dibawah ini.
(Gambar 1. dan Gambar 2. Besi Kolom diletakkan diatas Sloof) |
Prinsip kerja Gambar 1 dan Gambar 2 diatas sering diterapkan pada Pelaksanaan di Lapangan. Tapi anda bisa saja membuat Perencanaan yang berbeda dengan kedua Gambar diatas, dan melakukan Perhitungan Panjang Besi Kolom-nya sesuai dengan Gambar Rencana anda. Tapi dalam tulisan kali ini, saya akan memberikan contoh Perhitungan Kebutuhan Besi Kolom sesuai dengan Gambar 2.
Perhitungan Kebutuhan Besi untuk membuat 1 unit Kolom sesuai dengan Gambar 2
Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan Gambar 2 dibawah ini. Diketahui Ukuran Penampang Kolom = 20cm x 20cm, dan Selimut Beton pada Kolom = 3 cm. Tulangan Utama Kolom memakai Besi diameter 12 mm, db = 12mm = 1,2 cm. Silahkan hitung Kebutuhan Besi-nya.(Gambar 2.) |
Nilai 35 cm ini juga merupakan Penambahan Panjang Besi pada Kolom untuk mencapai Elevasi Lantai Rumah, karena pemasangan Besi Kolom ini diletakkan diatas Permukaan Sloof.
Perhitungan :
1. Perhitungan Kebutuhan Besi untuk Tulangan Utamaa. Panjang Besi Tulangan Utama (12 mm) untuk membuat Kolom = Lb
Lb = 8db + 35cm + 400cm - 2cm + 8db <=== Lihat Gambar 2.
Lb = (8 x 1,2cm) + 35cm + 400cm - 2cm + (8 x 1,2cm)
Lb = 9,6cm + 35cm + 400cm - 2cm + 9,6cm
Lb = 452,2 cm = 452 cm.
(Keterangan: 2 cm adalah Tebal Selimut Beton untuk Ring Balok, 8db berdasarkan Kebiasaan di Lapangan)
b. Jadi, kebutuhan Besi Tulangan Utama (12 mm) untuk membuat 1 unit Kolom adalah :
[4 potong Besi 12 mm, panjang = 452 cm].
Jika anda memakai Besi 12 mm panjang 12 meter, maka dibutuhkan 2 batang Besi untuk membuat 1 unit Kolom tersebut, dan ada Besi Sisa Potongan = 2,96 meter sebanyak 2 potong.
Jika anda memakai Besi 12 mm panjang 10 meter, maka dibutuhkan 2 batang Besi untuk membuat 1 unit Kolom tersebut, dan ada Besi Sisa Potongan = 0,96 meter sebanyak 2 potong.
2. Perhitungan Kebutuhan Besi untuk Sengkang (Begel)
a. Panjang Besi (8mm) yang dibutuhkan untuk membuat 1 buah Sengkang (Begel) = Ls
(Ukuran Penampang Kolom adalah = 20cm x 20cm, dengan Selimut Beton Kolom = 3 cm).
Ls = 3cm + 14cm + 14cm + 14cm + 14cm + 3cm <=== Lihat Gambar 3.
Ls = 62 cm.
(Keterangan: 3 cm adalah Penambahan Panjang Besi Sengkang untuk membuat Kait Tulangan).
b. Jumlah Sengkang yang dibutuhkan 1 unit Kolom = n+1
Dimana : 48db = 48 x 1,2 cm = 57,6 cm, dan L - 48db = 435cm - 57,6cm = 377,4 cm <=== Lihat Gambar 2.
n = (57,6cm / 10cm) + (377,4cm / 15cm)
n = 5,8 + 25,2
n = 31 ====> dibutuhkan Sengkang = n+1 = 32 buah.
c. Jadi, kebutuhan Besi (8 mm) untuk membuat Sengkang dalam memenuhi kebutuhan 1 unit Kolom adalah :
[32 potong Besi 8 mm, panjang = 62 cm].
Jika anda memakai Besi 8 mm panjang 12 meter, dimana dari 1 batang Besi tersebut bisa diperoleh Sengkang = 12m : 0,62cm = 19,4 buah = 19 buah, maka dibutuhkan 2 batang Besi untuk memenuhi kebutuhan 1 unit Kolom tersebut. Dan ada Besi Sisa Potongan = 0,22 meter sebanyak 1 potong, dan Besi Sisa Potongan = 3,94 meter sebanyak 1 potong.
Jika anda memakai Besi 8 mm panjang 10 meter, dimana dari 1 batang Besi tersebut bisa diperoleh Sengkang = 10m : 0,62cm = 16,1 buah = 16 buah, maka dibutuhkan 2 batang Besi untuk memenuhi kebutuhan 1 unit Kolom tersebut. Dan ada Besi Sisa Potongan = 0,08 meter sebanyak 2 potong.
3. Perhitungan selesai..
Demikian tulisan saya kali ini.. Semoga bermanfaat..
Advertisement
Share :
Komentar :
Seperti yang ditunjukkan oleh notasi A pada Gambar 1 dibawah ini.
(Gambar 1. Contoh Penggunaan Pondasi Tapak) |
Pemasangan Besi (B) ini bisa dilakukan diluar lobang Galian Pondasi, bisa juga dilakukan didalam lubang Galian Pondasi, tergantung kondisi di Lapangan dan Kemudahan pekerjaan.
(Gambar 2. Besi B dipasang pada Besi A diluar Lobang Galian Pondasi) |
Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah "Bagaimana Cara menentukan Panjang Besi Kolom diatas Pondasi (B) tersebut..?, bagaimana Bentuknya, dan berapa Panjangnya..?)".
Untuk mengetahui-nya, silahkan dilihat pada Contoh Perencanaan dibawah ini.
Untuk mengetahui-nya, silahkan dilihat pada Contoh Perencanaan dibawah ini.
Contoh Perencanaan panjang Besi Kolom diatas Pondasi Tapak (B) :
A. Data yang diketahuiDiketahui elevasi Muka Tanah = 5 cm di bawah permukaan As Jalan.
Direncanakan elevasi Lantai Rumah (keramik) = 50 cm di atas permukaan As Jalan.
Kedalaman Galian Pondasi = 1,5 meter dari Muka Tanah.
Ketebalan Pondasi Tapak = 35 cm.
Ketebalan Lantai Kerja Pondasi (Pasir + Cor Beton) = 10 cm.
Tebal Selimut Beton pada Pondasi Tapak = 7 cm.
Diatas Pondasi tersebut akan dipasang Sloof ukuran 20/35, (lebar = 20 cm, tinggi = 35 cm).
Kolom diatas Pondasi memakai Besi Tulangan diameter 14 mm, db = 14mm = 1,4 cm.
B. Perencanaan dan Perhitungan
1. Misalnya direncanakan Kedalaman Galian Sloof = 15 cm dari Muka Tanah.
2. Buat Gambar Rencana Detail Pondasi dengan Lengkap, berdasarkan semua Data yang ada dan Kedalaman Galian Sloof. Maka hasilnya menjadi seperti Gambar 3 dibawah ini.
a. Panjang Tulangan Kolom yang tertanam pada Tapak Pondasi = (Lp),
b. Panjang Tulangan Kolom yang harus melewati Tinggi Sloof = 35 cm,
c. Panjang Tulangan Kolom untuk Sambungan dengan Tulangan Kolom Lt.1 nantinya = (Lk).
4. Perhitungan
a. Panjang Tulangan Kolom, Bengkokan, dan Kait Tulangan yang tertanam pada Tapak Pondasi = Lp.
(Gambar 4.) |
Lp = 35cm - 7cm + (20 x db) + (8 x db)
Lp = 35cm - 7cm + (20 x 1,4cm) + (8 x 1,4cm)
Lp = 35cm - 7cm + 28cm + 11,2cm
Lp = 67,2 cm = 67 cm.
Keterangan : (20db dan 8db, berdasarkan kebiasaan di lapangan).
b. Panjang Tulangan Kolom dan Kait Tulangan untuk Sambungan dengan Tulangan Kolom Lt.1 = Lk.
(Gambar 5.) |
Lk = (48 x db) + (8 x db)
Lk = (48 x 1,4cm) + (8 x 1,4cm)
Lk = 67,2xm + 11,2cm
Lk = 78,4 cm = 78 cm.
Keterangan : (48db berdasarkan SNI tahun 2002, dan 8db berdasarkan kebiasaan di lapangan).
5. Penjumlahan, Panjang Besi Kolom diatas Pondasi / Kolom dibawah Sloof = (L)
L = 90cm + Lp + 35cm + Lk
L = 90cm + 67cm + 35cm + 78cm
L = 270 cm.
Demikian tulisan saya kali ini.. Semoga berguna..
Advertisement
Komentar :
1. Keramik yang dipasang di atas Lantai,
2. Keramik yang dipasang pada Dinding, dan
3. Keramik yang dipasang pada Langit-langit, seperti dibawah Plat Lantai Beton atau dibawah Plat Tangga Beton, seperti Gambar 1 dibawah ini, (walaupun Hal ini sangat jarang dilakukan).
(Gambar 1. Pemasangan Keramik dibawah Plat Lantai Beton) |
Berdasarkan Kekuatannya, Keramik yang dibuat oleh Pabrik terdiri atas 2 jenis, yaitu :
1. Keramik yang Tahan terhadap Tekanan, biasanya digunakan untuk Keramik LantaiYaitu Keramik yang (dalam keadaan terpasang) diperkirakan Kuat menahan Beban Manusia yang berjalan diatasnya, dan tahan terhadap Tekanan beban Furniture yang nantinya akan diletakkan diatasnya, seperti Meja, Kursi, Lemari, Tempat Tidur, Sofa, Rak, dan sebagainya.
Ciri-ciri umumnya adalah :
a. Biasanya memiliki bidang (ukuran) Bujur Sangkar, seperti: 60x60 cm, 50x50 cm, 40x40 cm, 33,3x33,3 cm, 30x30 cm, 25x25 cm, 20x20 cm, dan sebagainya.
b. Keramik ini Lebih Tebal dari Keramik yang biasa dipakai untuk Dinding.
c. Permukaan Keramik ini ada 2 macam. Ada yang Permukaannya Halus, cocok dipakai untuk Lantai didalam Rumah. Dan ada yang Permukaannya Kasar, cocok dipakai untuk Lantai Kamar Mandi dan Lantai diluar Rumah yang sewaktu-waktu terkena Air.
2. Keramik yang tidak Tahan terhadap Tekanan, biasanya digunakan untuk Keramik Dinding
Yaitu Keramik yang (dalam keadaan terpasang) diperkirakan Tidak Kuat menahan Beban Manusia yang berjalan diatasnya, dan Tidak Kuat menahan Tekanan beban Furniture yang nantinya akan diletakkan diatasnya, seperti Meja, Kursi, Lemari, Tempat Tidur, Sofa, Rak, dan sebagainya.
Ciri-ciri umumnya adalah :
a. Biasanya memiliki bidang (ukuran) Persegi Panjang, seperti: 25x75 cm, 30x60 cm, 20x60 cm, 25x50 cm, 20x40 cm, 20x25 cm, dan sebagainya.
b. Keramik ini Lebih Tipis dari Keramik yang biasa dipakai untuk Lantai.
c. Keramik ini pada umumnya memiliki Permukaan yang Halus dan Mudah dibersihkan.
(Gambar 2. Keramik Dinding dan Keramik Lantai) |
Jika ditinjau dari segi Kekuatannya, Keramik Lantai bisa saja dipasang pada Dinding, dengan tetap memperhatikan dan menyesuaikan Motif (Corak) Keramik tersebut. Tapi Keramik Dinding sebaiknya tidak dipasang pada Lantai, karena kekuatannya tidak memadai untuk menahan beban jika dipasang pada Lantai.
Demikian tulisan sederhana saya kali ini.. Semoga bermanfaat..
Advertisement
Komentar :