Cara dan Teknis Kerja Merawat Beton setelah selesai Pengecoran

Proyek Sipil | 13.32 |


Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement



Setelah Pengecoran, untuk mendapatkan Mutu yang baik, Beton harus dilindungi dari 2 hal, yaitu:
          1.  Gangguan Mekanis.
          2.  Pengeringan Dini, akibat Temperatur (Suhu) yang terlalu panas.

1.  Menjaga Kerusakan Beton dari Gangguan Mekanis

a.  Acuan Kayu (Bekisting) tidak boleh dibongkar terlalu cepat. Pastikan terlebih dahulu Umur Beton cukup dan tidak rusak apabila Bekisting tersebut dibongkar.

b.  Bekisting (Acuan Kayu) diupayakan dalam kondisi basah sampai Acuan tersebut dibongkar. Ini untuk mencegah terbukanya sambungan-sambungan Kayu tersebut dan pengeringan beton.

c.  Pelaksanaan Pembongkaran Bekisting harus hati-hati.

2.  Perawatan untuk Mengatasi Pengeringan dini.

a.  Perawatan dengan Air 

Pekerjaan Perawatan harus segera dimulai setelah Beton mulai mengeras (sebelum terjadi retak susut basah). Dengan cara menyelimutinya dengan Bahan Lembaran yang menyerap air yang harus dibuat Jenuh Air terlebih dahulu. Proses ini dilakukan dalam waktu paling sedikit 7 hari. Semua Bahan Perawatan atau Lembaran Bahan Penyerap Air harus menempel pada permukaan beton yang dirawat.

b.  Perawatan dengan Cara Lain

1.  Menggunakan Membran Cair
Perawatan membran dilakukan ketika seluruh permukaan beton segera sesudah air meningggalkan permukaan (kering), terlebih dahulu setelah beton dibuka cetakannya dan finishing dilakukan. Jika seandainya hujan turun maka harus dibuat pelindung sebelum lapisan membran cukup kering, atau seandainya lapisan membran rusak maka harus dilakukan pelapisan ulang lagi.

2.  Menggunakan Selimut Kedap Air
Metode ini dilakukan dengan menyelimuti permukaan beton dengan bahan lembaran kedap air yang bertujuan mencegah kehilangan kelembaban ari permukaan beton. Beton harus basah pada saat lembaran kedap air ini dipasang. Lembaran bahan ini aman untuk tidak terbang/pindah tertiup angin dan apabila ada kerusakan/sobek harus segera diperbaiki selama periode perawatan berlangsung.

3.  Form-In-Place
Perawatan yang dilakukan dengan tetap mempertahankan cetakan sebagai dinding penahan pada tempatnya selama waktu yang diperlukan beton dalam masa perawatan.

c.  Perawatan dengan Uap

Perawatan dengan uap harus dikerjakan secara menerus sampai waktu dimana beton telah mencapai 70 % dari kekuatan rancangan beton berumur 28 hari.

Perawatan dengan uap untuk beton harus mengikuti ketentuan di bawah ini:
     1.  Tekanan uap pada ruang uap selama perawatan beton tidak boleh melebihi tekanan luar.
     2.  Temperatur pada ruang uap selama perawatan beton tidak boleh melebihi 38C selama 2 jam
          sesudah pengecoran selesai. Kemudian temperatur dinaikkan berangsur-angsur sehingga
          mencapai 65C dengan kenaikan temperatur maksimum 14C per-jam secara bertahap.
     3.  Perbedaan temperatur pada dua tempat di dalam ruangan uap tidak boleh melebihi 5,5C.
     4.  Penurunan temperatur selama pendinginan dilaksanakan secara bertahap dan tidak boleh lebih
          dari 11C per-jam.
     5.  Perbedaan temperatur beton pada saat dikeluarkan dari ruang penguapan tidak boleh lebih dari
          11C dibanding udara luar.
     6.  Selama perawatan dengan uap, ruangan harus selalu jenuh dengan uap air.
     7.  Semua bagian Beton yang mendapat perawatan dengan uap harus dibasahi selama 4 hari
          sesudah selesai perawatan uap tersebut.
 


Advertisement




Komentar :

Category: , ,