Kilas Balik Kasus Hambalang Tahun 2010, 2011, 2012
Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement
Silang sengkarut di kasus Hambalang melibatkan nama-nama penting, baik unsur Selebriti, Pejabat dan Politisi.
Nama Hambalang merujuk pada Proyek Kompleks Olahraga Hambalang di Bogor, Sentul, Jawa Barat, yang memakai pos anggaran Kementerian Pemuda dan Olahraga pimpinan Andi Mallarangeng. Hingga akhir tahun 2011, lebih dari Setengah Triliun rupiah mengucur ke proyek itu. Nilai total proyek itu sendiri Rp1,52 triliun.
Selain menyeret nama sang Menteri, kasus Hambalang yang diusut KPK juga terkait dengan nama-nama sejumlah Politikus Muda Partai Demokrat seperti Angelina Sondakh, Muhammad Nazaruddin, dan ketua partai Anas Urbaningrum.
Anas disebut-sebut karena istrinya, Athiyyah Laila adalah Mantan Komisaris PT. Dutasari Citralaras. KPK memeriksa Athiyyah terkait posisinya di perusahaan yang mendapat proyek Subkontrak dari PT. Adhi Karya (Persero) yang mengelola proyek Hambalang.
Audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyebut bahwa PT. Dutasari Citralaras mensubkontrakkan kembali bagian pekerjaannya kepada 14 perusahaan lain. Menurut BPK, praktek itu melanggar Ketentuan Negara bahwa, di proyek pemerintah, penyedia barang/jasa dilarang mengalihkan tanggung jawab Seluruh Pekerjaan Utama dengan mensubkontrakkan ke pihak lain.
BPK menghitung indikasi kerugian negara di Hambalang sejumlah Rp243,66 miliar.
Soal proyek Hambalang, pihak Athiyyah mengaku tak tahu menahu. Jabatan sebagai komisaris di Dutasari, menurut kuasa hukum Firman Wijaya, adalah pencatutan nama.
Mencuatnya kasus ini berawal dari keterangan M. Nazaruddin, bekas Bendahara Partai Demokrat, bahwa kontraktor Hambalang mengalirkan komisi uang muka sebesar Rp. 100 milliar ke sejumlah nama di DPR, ke Andi Mallarangeng, dan Anas Urbaningrum, yang dikaitkan dengan Kongres Partai Demokrat di Bandung, pada 2010, yang menghasilkan Anas sebagai pucuk partai biru itu. Keduanya berkali-kali membantah tudingan Nazaruddin.
Kisruh dugaan korupsi Hambalang makin memalukan ketika, Mei lalu, 2 gedung di area proyek itu ambruk. Penyebabnya, tanah amblas akibat hujan deras.
Kompleks Olahraga Hambalang diniatkan sebagai sebuah komples dengan berbagai fasilitas olahraga bertaraf internasional. Proyek itu dibangun di atas tanah negara seluas 31 hektar.
Sumber: Yahoo
Advertisement