Cara Disain Atap bentuk Limasan pada sebuah Rumah

Proyek Sipil | 05.39 |


Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement

Atap Limasan terkadang disebut juga Atap Limas, Atap Perisai, dan terkadang Atap Rabung Lima (5), karena pada Atap Jenis ini diatasnya terdapat 5 baris Rabung.

Cara Disain Atap Rumah bentuk Limasan :

1.  Sediakan Gambar Denah Rumah yang hendak dipasang Atap, misalnya seperti Gambar DENAH LANTAI rumah dibawah ini.

2.  Rencanakan lebar Overhang (Overstek atau Gimbal) Atap. Yaitu jarak antara (As) Dinding Luar dan Ujung Atap, misalnya = 90 cm (overhang = 90 cm). Overhang adalah bagian yang diarsir warna HIJAU, seperti terlihat pada Gambar dibawah ini.

Catatan: Overhang atau Overstek pada sebuah Bangunan adalah bagian dari Bangunan atau Konstruksi yang menggantung tanpa disangga oleh Kolom atau Dinding pada bagian bawahnya, yang berguna untuk melindungi Dinding, Kusen, Daun Pintu, Daun Jendela, dari Air Hujan dan Panas sinar Matahari.

(Gambar Denah Lantai dan Denah Atap Rumah)

3.  Rencanakan Bentuk Atap Rumah.
Bentuk Denah Rumah diatas adalah Persegi Panjang (Lebar = 7m dan Panjang = 10m). Bentuk Atap yang ideal untuk diterapkan pada Denah Rumah seperti ini adalah bentuk Limasan (atau Perisai atau Rabung 5), agar Dinding Bata, Kusen, Daun Pintu, dan Daun Jendela yang berada disekeliling Rumah dapan terlindungi.

Kita bisa saja merencanakan Bentuk Atap Rumah model lain untuk diterapkan pada Denah diatas, tapi pada contoh kali ini saya hanya membahas Cara Disain (merencanakan) Atap Rumah yang bentuknya Limasan (atau Perisai atau Rabung 5).

4.  Rencanakan Rabung.
Pada Gambar Denah Atap diatas, Rabung no. 1, 2, 4, dan 5 dibentuk agar membentuk Sudut 45 derajat dari Dinding Rumah (45 derajat dari garis Vertikal dan garis Horizontal). Lalu hubungkan ke-4 Rabung tersebut dengan Rabung No. 3.

5.  Tentukan Sudut Kemiringan Atap.
Nilai sudut Kemiringan Atap diukur dalam satuan Derajat (degree). Yaitu besarnya Sudut yang terbentuk dari Garis Horizontal dan Garis Kemiringan Atap itu sendiri (lihat Gambar Tampak Depan dan Tampak Samping Atap Rumah dibawah ini).

(Gambar Denah Atap dan Perspektif Atap Rumah)

Pada Gambar Tampak Depan dibawah ini, terlihat Sudut Kemiringan Atap adalah 30 derajat. Dan pada Gambar Tampak Samping dibawah ini, terlihat Sudut Kemiringan Atap adalah 30 derajat juga.

(Gambar Tampak Depan dan Tampak Samping Atap Rumah)

Sudut Kemiringan Atap ini tidak harus 30 derajat. Selama masih dalam Range Besaran Sudut Kemiringan yang dianjurkan oleh Pabrik atau Vendor suatu Jenis Atap, kita bisa saja menerapkan Range (Batasan) yang dianjurkan tersebut.

Untuk mengetahui nilai Range ini sebaiknya ditanyakan langsung pada Pabrik atau Vendor jenis Atap yang hendak kita gunakan. Biasanya Sudut Kemiringan untuk Atap Genteng Metal = minimal 12 derajat, dan Sudut Kemiringan untuk Atap Onduline = diatas 15 derajat.

6.  Perencanaan Atap Limasan pada Denah Rumah diatas selesai. Selanjutnya saya akan menulis tentang Cara Menghitung Kebutuhan Genteng Metal pada Atap Rumah bentuk Limasan ini.



Advertisement




Komentar :

Category: , ,