Cara Perhitungan Sederhana Merencanakan Pondasi Rumah dan Gedung

Proyek Sipil | 09.36 |


Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement

Dalam merencanakan Pondasi Rumah berlantai 1 atau 2 pada dasarnya tidak sulit. Dengan catatan apabila tanah dasarnya memiliki kekuatan dukung yang memadai. Tanah dasarnya bukan merupakan tanah rawa atau tanah gambut.

Untuk dapat menentukan jenis pondasi dan ukuran pondasi rumah yang akan dipakai kita harus mengetahui beban yang akan didukung oleh pondasi (yaitu berat dari Bangunan Rumah itu sendiri).

Berat Bangunan ini sendiri ada 2 macam, yaitu Beban Mati dan Beban Hidup. Beban Mati maksudnya adalah Beban Material Bangunan itu sendiri, misalnya berat Beton, berat Batu Bata, berat Kayu (kuda-kuda atap, kusen), berat Keramik, dan sebagainya. Sedangkan Beban Hidup maksudnya adalah Beban Tambahan yang nantinya timbul pada saat suatu Bangunan telah dihuni, misalnya berat Perabot Furniture, berat Manusia, juga Gaya Gerak yang bisa ditimbulkan oleh angin.

Menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung tahun 1983, Beban Hidup dan Beban Mati suatu bangunan, didapat data sebagai berikut:
     -  Rumah tinggal = 200 kg/m2 (beban hidup)
     -  Perkantoran, pertokoan dan ruang kelas = 250 kg/m2 (beban hidup)
     -  Berat jenis beton bertulang = 2400 kg/m3 (beban mati)
     -  Berat jenis pasangan bata = 1700 kg/m3 (beban mati)
     -  Berat jenis kayu = 1000 kg/m3 (beban mati).

Rumus Perhitungan Berat Bangunan (Bb) adalah:

Bb = (Luas Bangunan x Beban Hidup) + (Volume beton x Berat Jenis Beton) + (Volume Bata x Berat Jenis bata) + (Volume Kayu x Berat Jenis Kayu) + dst...

Misalnya, dari perhitungan tersebut diperoleh angka 100 ton, dan jumlah kolom atau tiangnya 20 buah, maka secara kasar (perhitungan sederhana) masing-masing kolom menahan beban 5 ton. Dengan demikian kita bisa menentukan model dan ukuran pondasi yang akan dipakai. Jika digunakan Pondasi Tapak beton, maka perlu diketahui Kekuatan Daya Dukung Tanah nya.

Contoh Perhitungan Disain (Design) Pondasi untuk Bangunan: 

Misalkan, Pondasi Tapak ini duduk pada tanah keras yang memiliki Daya Dukung = 0,5 kg/cm2.
Beban yang dipikul satu kolom di atas pondasi adalah 5 ton = 5000 kg (sudah ditambahkan Faktor Keamanan).

Perhitungan:

Maka diperlukan Pondasi Tapak dengan ukuran Luas Tapak (A):
A  =  Beban : Daya Dukung Tanah
A  =  5000 kg : 0,5 kg/cm2
A  =  10000 cm2 = 1 m2

Untuk ukuran 1 m2, Tapak Pondasi dapat dibuat berbentuk persegi dengan ukuran 1 m x 1 m, atau bentuk persegi panjang dengan ukuran 0,8 m x 1,25 m.

Demikian cara Perhitungan Sederhana dalam mendisain (design) Pondasi yang akan dipakai untuk Rumah atau Gedung. Jika ada masukan yang lain, silahkan ditambah di kolom Komentar ya...


Advertisement




Komentar :

Category: , ,