Bahan dan Material yang dipakai untuk Campuran Beton

Proyek Sipil | 04.12 |


Hak Cipta: Maaf... Artikel ini dibuat khusus untuk Pembaca Blog ini. Jika anda ingin memposting ulang pada Blog atau Website anda, silahkan ditulis ulang dengan Narasi dan Bahasa anda sendiri. Terima Kasih...
Advertisement

Beton adalah campuran antara Semen, Agregat Kasar (Kerikil atau Split), Agregat Halus (Pasir), dan Air (4 komponen dasar dari beton). Bisa juga ditambahkan dengan Additive sebagai komponen ke 5, yaitu bahan tambah berupa cairan Kimia yang memiliki fungsi yang bermacam-macam, seperti mempercepat pengerasan beton, memperlambat, dan lainnya.

Keempat komponen dasar ini dicampur sedemikian rupa dengan perbandingan yang bermacam-macam, disesuaikan dengan target mutu Kekuatan Beton yang kita inginkan. Mutu atau kekuatan Beton ini maksudnya adalah kekuatan Beton dalam menerima Gaya Tekan sampai beton tersebut mengalami Pecah (crash). Pengukuran mutu beton ini dapat diketahui dengan beberapa macam Alat, seperti Mesin Penetration Test (di Laboratorium) atau dengan alat sederhana Hammer Test. .

Komposisi Bahan Baku yang berbeda-beda akan mempengaruhi sifat beton yang dihasilkan nantinya. Contoh gampangnya saja, akan lebih kuat mutu beton dengan Jumlah Semen yang lebih banyak. Namun komposisi Pasir dan Kerikil juga cukup menentukan dalam menghasilkan sebuah Beton dengan mutu yang baik. Termasuk juga kadar lumpur/tanah yang ada pada Agregat juga mempengaruhi mutu beton, semakin banyak kadar lumpur/tanah akan semakin jelek mutu beton tersebut.

Penjelasan singkat:

1.  Semen (cement = c):  Jika kadar semen dinaikkan, maka kekuatan dan durabilitas beton juga akan meningkat. Semen (bersama dengan air) akan membentuk pasta yang akan mengikat agregat mulai dari yang paling besar (kasar) sampai yang paling halus. Semen berfungsi sebagai bahan "pengikat".

2.  Air (water = w): Penambahan air justru akan mengurangi kekuatan beton. Air cukup digunakan untuk melarutkan semen secukupnya. Air disini berfungsi sebagai "Pereaksi", yaitu menciptakan reaksi bagi Semen agar bisa menjadi pasta dan mengikat Agregat yang ada.

3.  Agregat Halus (Pasir):  Jika Agregat Halus terlalu banyak maka mutu beton yang dihasilkan juga cenderung lebih kecil. Pasir ini berfungsi sebagai bahan "Pengisi".

4.  Agregat Kasar (Kerikil atau Split/Batu Pecah):  Jika agregat kasar terlalu banyak, maka kondisi Beton bisa saja menjadi berongga, karena Pasir tidak cukup volumenya untuk mengisi rongga dicelah masing-masing Kerikil atau Split tersebut. Kondisi ini jelas-jelas membuat mutu beton menjadi jelek.

Jadi, dapat disimpulkan komposisi campuran Beton memegang peranan penting untuk dapat menghasilkan mutu beton yang baik, maka sebaiknya komposisi ini harus dibuat dengat ukuran yang tepat.

Sebagai penutup, kami akan berikan tabel komposisi berat semen, pasir, dan kerikil, serta volume air yang dibutuhkan untuk membuat 1 m3 beton dengan mutu tertentu.

Mutu Beton            Semen (kg)     Pasir (kg)     Kerikil (kg)     Air (liter)     w/c ratio
7.4 MPa (K 100)       247                  869                 999                 215            0.87
9.8 MPa (K 125)       276                  828                1012                215            0.78
12.2 MPa (K 150)     299                  799                1017                215            0.72
14.5 MPa (K 175)     326                  760                1029                215            0.66
16.9 MPa (K 200)     352                  731                1031                215            0.61
19.3 MPa (K 225)     371                  698                1047                215            0.58
21.7 MPa (K 250)     384                  692                1039                215            0.56
24.0 MPa (K 275)     406                  684                1026                215            0.53
26.4 MPa (K 300)     413                  681                1021                215            0.52
28.8 MPa (K 325)     439                  670                1006                215            0.49
31.2 MPa (K 350)     448                  667                1000                215            0.48

Referensi Tabel:  SNI DT – 91- 0008 – 2007 Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton, oleh Dept Pekerjaan Umum.


Advertisement




Komentar :

Category: