Minggu, 26 Maret 2017

Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Cor Beton pada Struktur Rumah 1 Lantai dan Rumah 2 Lantai

Tulisan saya kali ini cukup sederhana, tapi kurang lengkap rasanya jika saya tidak menulis tentang hal ini. Karena ini adalah rangkuman dari proses Pelaksanaan Pekerjaan Cor Beton pada Struktur sebuah Rumah, Gedung, atau bangunan lainnya, seperti Kantor, Ruko, dan sebagainya.

A.  Tahapan Pekerjaan Cor Beton pada Rumah 1 Lantai

Disini saya memaparkan jika Rumah tersebut menggunakan Pondasi Setempat. Pelaksanaan Pengecoran-nya dilakukan secara berurutan, sesuai dengan Gambar 1 dibawah ini.
 
(Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Rumah 1 Lantai)

1.  Pengecoran Tapak Pondasi (A), yang fungsi-nya memikul semua beban diatasnya, yaitu berat Struktur, Dinding, Kusen dan Pintu, Atap, Plafon, Elektrikal, Plumbing, dan semua item pekerjaan Finishing.

2.  Pengecoran Kolom diatas Pondasi / Kolom dibawah Sloof (B), yang fungsi-nya menyalurkan semua beban diatas-nya ke Tapak Pondasi.

3.  Pengecoran Sloof (C), yang berfungsi sebagai Pondasi Menerus yang memikul berat Dinding, Kusen, Pintu, dan Jendela diatasnya. Juga sebagai Pengaku bagi semua Kolom dibawah Sloof (B)

4.  Pengecoran Kolom Praktis (D), yang biasanya dilakukan setelah pemasangan Dinding Rumah, yang bisa dibuat dari Batubata, Hebel, Batu Kapur, atau Batako. Fungsi Kolom Praktis ini adalah agar semua pasangan Dinding tersebut dapat berdiri kokoh dan tidak mengalami retak di kemudian hari.

5.  Pengecoran Ring Balok (E), dilakukan setelah semua pasangan Dinding Rumah dan pengecoran Kolom Praktis (D) selesai. Fungsi-nya adalah sebagai Pengaku bagi semua pasangan Dinding Rumah dan Kolom Praktis tersebut, juga sebagai Dudukan yang kokoh untuk pemasangan Rangka Kuda-kuda Atap.

B.  Tahapan Pekerjaan Cor Beton pada Rumah 2 Lantai

Disini saya memaparkan jika Rumah tersebut menggunakan Pondasi Setempat. Pelaksanaan Pengecoran-nya dilakukan secara berurutan, sesuai dengan Gambar 2 dibawah ini.

(Gambar 2. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Struktur Rumah 2 Lantai)

1.  Pengecoran Tapak Pondasi (A), yang fungsi-nya memikul semua beban Lantai 1 dan Lantai 2, yaitu berat Struktur, Dinding, Kusen dan Pintu, Atap, Plafon, Elektrikal, Plumbing, dan semua item pekerjaan Finishing.

2.  Pengecoran Kolom diatas Pondasi / Kolom dibawah Sloof (B), yang fungsi-nya menyalurkan semua beban diatas-nya ke Tapak Pondasi.

3.  Pengecoran Sloof (C), yang berfungsi sebagai Pondasi Menerus yang memikul berat Dinding, Kusen, Pintu, dan Jendela, yang berada di Lantai 1. Juga sebagai Pengaku bagi semua Kolom dibawah Sloof (B)

4.  Pengecoran Kolom Lantai 1 (D), yang fungsi-nya memikul semua beban pada Lantai 2, yaitu Balok Beton, Plat Lantai Beton, Kolom, Dinding, Kusen dan Pintu, Atap, Plafon, Elektrikal, Plumbing, dan semua item pekerjaan Finishing di Lantai 2.

5.  Pengecoran Balok Beton Lantai 2, Plat Beton Lantai 2, dan Tangga Beton (E), yang biasanya dilakukan sekaligus pada waktu yang sama.

6.  Pengecoran Kolom Lantai 2 (F), yang dilakukan diatas Plat Beton Lantai 2 dan Balok Beton Lantai 2.

7.  Pengecoran Ring Balok (G), yang dilakukan setelah semua pasangan Dinding Rumah Lantai 2 dan pengecoran Kolom Lantai 2 (F) selesai. Fungsi-nya adalah sebagai Pengaku bagi semua pasangan Dinding Rumah dan Kolom Lantai 2 tersebut, juga sebagai Dudukan yang kokoh untuk pemasangan Rangka Kuda-kuda Atap.

Demikian tulisan sederhana saya kali ini.. Semoga bermanfaat..


Advertisement




Komentar :