Sabtu, 01 Desember 2012

Sejarah Rekayasa Hidrologi (Hidrology)

     Hidrologi termasuk salah satu cabang Ilmu Geografi (ilmu bumi) dan sudah mulai dikembangkan oleh para filsuf kuno, antara lain dari Yunani, Romawi, Cina dan Mesir. Dimana air dianggap sebagai bagian dari Unsur Utama bersama-sama dengan Bumi, Udara dan Api.

     Secara harafiah “hidrologi” berasal dari bahasa Yunani, yakni  “hydro” dan “loge”.
Hydro berarti sesuatu yang berhubungan dengan Air, dan Loge berarti Pengetahuan. Jadi Hidrologi adalah ilmu pengetahuan yang secara khusus mempelajari tentang kejadian, perputaran dan penyebaran air di atmosfir dan permukaan bumi serta di bawah permukaan bumi.

     Secara luas hidrologi meliputi pula berbagai bentuk air, termasuk transformasi antara keadaan cair, padat, dan gas dalam atmosfir, di atas dan di bawah permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula air laut yang merupakan sumber dan penyimpan air yang mengaktifkan kehidupan di planet bumi ini.

Ruang lingkup Hidrologi mencakup:                   
1.  Pengukuran, mencatat, dan publikasi data dasar.
2.  Deskripsi propertis, fenomena, dan distribusi air di daratan.
3.  Analisa data untuk mengembangkan teori-teori pokok yang ada pada hidrologi.
4.  Aplikasi teori-teori hidrologi untuk memecahkan masalah praktis.

     Hidrologi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, tetapi ada hubungan dengan ilmu lain, seperti Meteorologi, Klimatologi, Geologi, Agronomi Kehutanan, Ilmu Tanah, dan Hidrolika.

Menurut The International Association of Scientific Hydrology, hidrologi dapat dibagi menjadi:
1.  Potamologi (Potamology), khusus mempelajari aliran permukaan (surface streams)
2.  Limnologi (Limnology), khusus mempelajari air danau
3.  Geohidrologi (Geohydrology), khusus mempelajari air yang ada di bawah permukaan tanah (mempelajari air tanah = groundwater)
4.  Kriologi (Cryology), khusus mempelajari es dan salju
5.  Hidrometeorologi (Hydrometeorology), khusus mempelajari problema-problema yang ada diantara hidrologi dan meteorologi.

Advertisement




Komentar :